Inflasi Jateng 2,65 Persen, Luthfi Minta Satgas Pangan dan BUMD Turun Tangan

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi perkuat kolaborasi lintas instansi untuk kendalikan inflasi dan stabilkan harga pangan jelang akhir 2025.

Inflasi Jateng 2,65 Persen, Luthfi Minta Satgas Pangan dan BUMD Turun Tangan
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi

KONTENSEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi lintas instansi untuk menekan laju inflasi di wilayahnya. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Tlogo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (6/10/2025).

Pertemuan tersebut dihadiri pemerintah daerah, BUMD, serta instansi vertikal dengan tujuan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun.

Luthfi menilai kebijakan pengendalian inflasi di Jawa Tengah sudah berjalan baik, namun perlu diperkuat agar dampaknya lebih terasa di masyarakat. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk kepolisian melalui Satgas Pangan, untuk bergerak bersama.

“Kita keroyok bareng-bareng. Polda juga harus aktif. Ini bukan sekadar angka inflasi, tapi menyangkut perut rakyat,” tegasnya.

Berdasarkan data TPID Jawa Tengah, inflasi pada September 2025 tercatat 2,65 persen secara tahunan (year on year), sementara secara bulanan (month to month) mencapai 0,21 persen.

Harga sejumlah bahan pokok di pasar terpantau relatif stabil. Beras medium dijual Rp13.407 per kilogram, sedikit di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP). Cabai rawit merah berada di Rp32.333/kg, jauh lebih rendah dari HAP Rp57.000.

Namun, beberapa komoditas menunjukkan tren kenaikan. Minyak goreng curah naik menjadi Rp17.791 per liter, sedangkan minyak merek Minyakita stabil di Rp16.326 per liter. Telur ayam ras dijual Rp28.333/kg (HAP Rp30.000) dan daging ayam ras Rp38.019/kg, masih di bawah HAP Rp40.000.

Dalam rapat tersebut, Luthfi juga menyoroti tingginya harga sejumlah komoditas. Ia meminta PT Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB), BUMD pangan milik provinsi, untuk memperkuat pasokan dan penetrasi harga di pasar.

“Bantu stabilkan harga, tambah armada, masuk ke pasar-pasar yang rawan inflasi,” ujarnya.

Selain itu, ia menegaskan tidak akan menoleransi praktik mafia pangan. “Kalau ada yang sengaja menahan barang dan bikin harga naik, tindak tegas. Kalau tidak bisa, serahkan ke Polda. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” katanya.

Sejauh ini, Pemprov Jateng telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi, seperti Gerakan Petani Peduli Inflasi Cabai di Magelang pada 22 September 2025, serta program Gerakan Pangan Murah yang digelar di ribuan titik.