Soloraya Great Sale 2025 Tembus Rp 10,3 Triliun, Gubernur Jateng Beri Apresiasi Tinggi
Soloraya Great Sale 2025 capai Rp 10,3 triliun, Gubernur Jateng puji keberhasilan ekonomi aglomerasi Karanganyar, Surakarta, dan Sragen.

KONTENSEMARANG.COM – Gelaran Soloraya Great Sale 2025 mencatatkan hasil luar biasa. Hingga memasuki pekan terakhir pelaksanaannya, total nilai transaksi sudah mencapai Rp 10,3 triliun melampaui target awal yang ditetapkan.
Capaian ini mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang hadir dalam acara puncak perayaan Soloraya Great Sale sekaligus Hari Koperasi Nasional ke-78 di Alun-Alun Karanganyar, Sabtu malam (26/7).
“Dalam waktu satu bulan, Soloraya berhasil membukukan transaksi Rp 10,3 triliun. Ini luar biasa. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujar Luthfi di hadapan ribuan warga Karanganyar.
Lebih dari sekadar ajang belanja dan diskon, Soloraya Great Sale disebut sebagai motor penggerak ekonomi wilayah aglomerasi. Menurut Gubernur, kekuatan acara ini terletak pada sinergi lintas daerah yang membentuk ekosistem ekonomi bersama antarwilayah di Soloraya.
Karanganyar menjadi daerah dengan kontribusi ekonomi terbesar, mencatat transaksi Rp 3,7 triliun selama kegiatan berlangsung. Gubernur pun menyampaikan kekagumannya atas dampak langsung yang dirasakan sektor pariwisata daerah, terutama okupansi hotel di sekitar kawasan Lawu yang terisi penuh berkat acara ini.
“Karanganyar mencatat transaksi tertinggi. Hotel-hotel di lereng Lawu pun penuh. Ini bukti konkret bahwa ekonomi daerah benar-benar bergerak,” tambah Luthfi.
Ketua Panitia Soloraya Great Sale 2025, Ferry S Indiarto, menegaskan bahwa event ini telah tumbuh menjadi gerakan kolektif membangun kekuatan ekonomi kawasan. Ia menyebut, kontribusi terbesar datang dari tiga daerah yaitu Karanganyar, Surakarta, dan Sragen.
Tak hanya perdagangan dan ritel, geliat ekonomi juga terlihat di sektor UMKM, transportasi, pariwisata, teknologi, hingga keuangan. Ferry menyebut bahwa kegiatan ini adalah bentuk kesadaran bersama untuk bangkit dan tumbuh secara kolaboratif.
“Soloraya Great Sale bukan lagi sekadar festival diskon. Ini momentum lahirnya semangat kawasan untuk tumbuh bersama. Kadin, kepala daerah, pelaku usaha, dan masyarakat bersatu. Ini bukan hanya pencapaian ekonomi, tapi juga kebangkitan kolektif,” jelas Ferry.
Gelaran Soloraya Great Sale 2025 akan resmi ditutup pada 31 Juli, namun jumlah transaksi masih diperkirakan terus bertambah. Pemerintah berharap dampak positif dari event ini terus bergulir dan menjadi inspirasi bagi pengembangan kawasan lainnya di Indonesia.