Pemkot Semarang Gelar GPM di 1.530 Titik RW, Perkuat Ketahanan Pangan Warga
Pemkot Semarang bersama BI dan BULOG gelar Gerakan Pangan Murah di 1.530 RW untuk jaga harga pangan dan perkuat ketahanan warga.

KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah dan Perum BULOG Cabang Semarang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 1.530 titik RW pada Minggu (10/8). Langkah ini menjadi strategi penting menjaga stabilitas harga pangan di tengah kenaikan harga beras dan komoditas lainnya, sekaligus mendekatkan akses pangan murah, aman, dan berkualitas langsung ke lingkungan warga.
Acara pembukaan dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Bumirejo, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, dihadiri Wali Kota Semarang Agustina, Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Andi Reina Sari, Ketua Perum BULOG Cabang Semarang Rendy Ardiansyah, perangkat daerah, pelaku usaha pangan, dan UMKM lokal.
Melalui GPM ini, BULOG menyalurkan 15.149 kemasan beras SPHP @5 kg dengan total 75,745 ton yang tersebar di seluruh RW. Selain beras, warga juga dapat membeli bawang merah, bawang putih, minyak goreng, serta berbagai produk UMKM khas Semarang seperti bandeng presto, otak-otak, jamu tradisional, jajanan pasar, hingga kuliner olahan dengan harga terjangkau.
Wali Kota Semarang Agustina menegaskan, GPM dan Kempling Semar (*Ketahanan Pangan Keliling Semarang*) adalah program berkelanjutan, bukan sekadar acara seremonial. “Program ini adalah strategi jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan, melindungi daya beli masyarakat, dan memastikan harga tetap stabil. Kuncinya adalah konsistensi dan inovasi,” ujarnya.
Dari sisi data, Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Andi Reina Sari, menyebut inflasi Kota Semarang pada Juli 2025 tercatat 0,23% *month to month*, dengan bawang merah dan beras sebagai penyumbang utama. Menurutnya, sinergi pemerintah, BI, BULOG, dan UMKM sangat krusial untuk memastikan pasokan terjaga sebelum gejolak harga meluas.
Upaya Pemkot Semarang dalam mengendalikan inflasi menuai hasil positif. Dalam setahun terakhir, angka inflasi berhasil ditekan dari 22% menjadi 6,7%, sebuah capaian yang mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Jawa Tengah Achmad Luthfi pada High Level Meeting TPID Juli lalu.
Capaian ini juga ditopang berbagai inovasi, seperti program Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) yang menyediakan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau, BUMP Lumpang Semar Sejahtera yang memangkas rantai distribusi, hingga delapan armada Kempling Semar yang setiap hari menjangkau empat titik RW.
Manfaat GPM terasa di banyak sisi. Warga mendapat kemudahan akses pangan murah di lingkungan terdekat, pelaku UMKM memperoleh peluang promosi dan perluasan pasar, sementara pemerintah daerah dapat memperkuat jaringan distribusi dan mengendalikan inflasi secara langsung.
Melalui gerakan ini, Pemkot Semarang mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya konsumsi pangan aman dan terjangkau. “Dengan sinergi semua pihak, kita bisa menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika harga pangan,” tutup Agustina.