696 Mahasiswa USM Siap Terjun ke Masyarakat dalam KKN PPM XXVII 2025

KONTENSEMARANG.COM – Universitas Semarang (USM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) resmi menggelar kegiatan penyegaran bagi Supervisor (SPV) dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM ke-27 semester gasal tahun akademik 2025/2026. Kegiatan berlangsung pada Senin (22/9/2025) di Ruang Teleconference, Gedung Menara Prof. Dr. H. Muladi, SH, lantai 8.

Rektor USM, Dr. Supari, ST., MT., membuka acara sekaligus menegaskan bahwa KKN merupakan wahana pembelajaran penting bagi mahasiswa. Selain itu, KKN juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan warga.

Ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat LPPM USM, Ir. Bambang Tutuko, MM., MT., menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN PPM tahun ini akan ditempatkan di tiga wilayah Kota Semarang, yaitu Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Semarang Timur, dan Kecamatan Genuk.

“Hingga pagi tadi sudah ada 696 mahasiswa yang mendaftar dari total 951 mahasiswa yang dijadwalkan mengikuti KKN. Saat ini pendaftaran masih dalam proses validasi,” jelasnya.

Bambang menambahkan, rangkaian KKN PPM XXVII akan diawali dengan pembekalan mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan survei dan penyusunan program kerja. Pelepasan mahasiswa secara resmi dijadwalkan pada 7 Oktober 2025 di Auditorium Ir. Widjatmoko USM. Selanjutnya, mahasiswa akan tinggal di lokasi pengabdian selama satu bulan penuh.

“Kegiatan akan ditarik pada 6 November 2025, sementara Expo KKN PPM XXVII sebagai puncak acara akan digelar sehari sebelumnya, 5 November 2025,” ujarnya.

Adapun tema KKN kali ini mencakup tiga fokus utama, yaitu bidang lingkungan dan kebencanaan, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta kesejahteraan sosial.

“Harapan kami, kehadiran mahasiswa semakin memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Pada periode sebelumnya tingkat kepuasan warga sudah baik dengan skor rata-rata di atas 4 dari skala 5. Namun, kami ingin hasilnya lebih meningkat lagi, sehingga program KKN dapat meninggalkan manfaat berkelanjutan,” pungkasnya.