Semangat Hari Pahlawan, Pemkot Ajak Warga Wujudkan Indonesia Emas 2045

Pemkot Semarang rayakan Hari Pahlawan dengan kirab bendera 1.945 meter, simbol kebersamaan menuju Indonesia Emas 2045.

Semangat Hari Pahlawan, Pemkot Ajak Warga Wujudkan Indonesia Emas 2045
Pemkot Semarang rayakan Hari Pahlawan dengan kirab bendera 1.945 meter, simbol kebersamaan menuju Indonesia Emas 2045.

KONTENSEMARANG.COM - Pemerintah Kota Semarang menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di halaman Balaikota, Senin (10/11). 

Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng, menekankan bahwa Hari Pahlawan harus menjadi pengingat penting untuk memperkuat kebersamaan dan mempercepat pembangunan di berbagai sektor. 

Menurut Iswar, perjuangan para pahlawan tidak berhenti pada pengorbanan masa lalu, tetapi harus diteruskan oleh generasi sekarang melalui karya nyata. 

“Hari Pahlawan mengingatkan kita bahwa pembangunan harus dirasakan semua lapisan masyarakat. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ujarnya. 

Ia menambahkan, semangat kebersamaan menjadi kunci untuk mewujudkan visi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. 

Lima tahun pertama pemerintahan disebut sebagai tahap awal menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. “Inilah bentuk nyata meneruskan perjuangan para pahlawan,” jelasnya. 

Selain upacara, Pemkot Semarang juga menggelar Kirab Merah Putih Indonesia Bersatu dan Maju. Kirab ini menampilkan bendera merah putih sepanjang 1.945 meter, dengan 1.245 meter diarak dari Balaikota menuju Lapangan Pancasila Simpang Lima, sementara 700 meter lainnya dibentangkan di lokasi akhir. Rekor ini melampaui pencapaian tahun 2022 yang hanya 1.001 meter. 

Kirab melibatkan ribuan peserta dari berbagai unsur, mulai dari pelajar, mahasiswa, taruna, TNI-Polri, komunitas seni, tokoh lintas agama, hingga santri. 

Acara semakin meriah dengan marching band, atraksi barongsai, tarian tradisional, jaran kepang, hingga busana adat Nusantara. 

Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) juga mencatat rekor peserta terbanyak Goyang Tabola Bale, serta menghadirkan Garuda Pancasila raksasa setinggi lima meter. 

Melihat antusiasme masyarakat, Iswar menyebut kirab berpotensi menjadi agenda rutin Pemkot Semarang. “Kalau antusiasme terus tinggi, kirab bisa dijadikan kegiatan tahunan. Namun waktunya harus disesuaikan agar tidak mengurangi kesakralan upacara,” katanya. 

Ia menutup dengan pesan bahwa semangat merah putih tidak hanya berhenti pada simbol bendera, tetapi harus hidup dalam jiwa setiap warga. “Bendera merah putih bukan sekadar kain, melainkan jiwa yang menyala dalam diri kita,” tuturnya. 

Dengan semangat itu, Pemkot Semarang berharap peringatan Hari Pahlawan menjadi pengingat bersama untuk terus membangun kota dan bangsa menuju masa depan yang lebih sejahtera.