Konflik Dokter dan Pasien di RSI Sultan Agung Semarang, Persalinan Tanpa Prosedur ILA Jadi Sorotan

Konflik dokter RSI Sultan Agung Semarang dengan keluarga pasien persalinan mencuat usai prosedur ILA tidak dijalankan sesuai kesepakatan.

Sep 16, 2025 - 12:13
Konflik Dokter dan Pasien di RSI Sultan Agung Semarang, Persalinan Tanpa Prosedur ILA Jadi Sorotan
Konferensi pers RSI Sultan Agung Semarang, Senin (15/9/2025).

KONTENSEMARANG.COM - Konflik antara dokter RSI Sultan Agung Semarang, dr Astrandaya Ajie dengan keluarga pasien persalinan, Dias Saktiawan, hingga kini belum ada penyelesaian meski sudah ada permintaan maaf dari keluarga pasien.

Direktur RSI Sultan Agung Semarang, dr Agus Ujianto menjelaskan, masalah tersebut berawal dari istri Dias yang hendak melakukan persalinan. Istri dosen Fakultas Hukum Unissula itu masuk ke ruang rawat inap rumah sakit dengan jadwal persalinan pada Jumat (5/9/2025).

"Jadwal tersebut didasarkan pada hasil konsultasi dengan dokter S dan dokter Astrandaya Ajie (dr Astra)," kata dr Agus Ujianto, dalam konferensi pers di Aula RSI Sultan Agung Semarang, Senin (15/9/2025).

Karena kondisi pasien yang pernah mengalami keguguran beberapa kali dan untuk mencegah rasa sakit yang berlebihan saat proses persalinan, keluarga pasien kemudian memilih proses persalinan dengan metode Intra Lumbar Analgesia (ILA).

Intra Lumbar Analgesia (ILA) adalah prosedur medis untuk meredakan nyeri dengan menyuntikkan obat pereda nyeri ke dalam cairan serebrospinal di kanal tulang belakang bagian bawah (lumbal), sehingga area pinggang hingga kaki menjadi mati rasa.

Metode ini, juga dikenal sebagai analgesia intratekal atau anestesi spinal lumbal, umumnya digunakan dalam persalinan dan prosedur bedah tertentu karena efeknya yang cepat dan durasi yang terbatas. Dengan kata lain, metode ILA yaitu teknik pembiusan lokal di area tulang belakang untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan.

Pemilihan metode ILA tersebut, kata dr Agus Ujianto, disepakati dalam perjanjian yang ditandatangani oleh keluarga pasien dan dr Astrandaya Ajie. Namun, dalam proses persalinan berlangsung, pasien justru melahirkan tidak sesuai prosedur yang disepakati.

"Pasien melahirkan dengan bantuan dr S dan tenaga kesehatan rumah sakit. Hal itu dikarenakan dokter Astra datang terlambat sehingga metode ILA tidak dilaksanakan. Saat dokter Astra datang, persalinan sudah selesai," tutur dr Agus.

Dijelaskan, dipilihnya metode ILA dikarenakan setelah mempertimbangkan kondisi istri Dias. Tanpa metode tersebut, memang dikhawatirkan keselamatan ibu dan bayi terancam.

"Kondisi tersebut kemudian memicu kemarahan saudara Dias kepada dokter Astra. Sehingga terjadilah masalah tersebut," tambahnya.

Ia menegaskan, sebenarnya manajemen RSI Sultan Agung telah memfasilitasi pertemuan antara pasien, tenaga medis, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, IDI Kota Semarang, Komite Medik, serta dekan fakultas kedokteran dan hukum. 

Dalam pertemuan tersebut, Dias disebut menyampaikan terima kasih kepada dokter S dan dr Astra serta menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Akan tetapi saat pertemuan, dr Astra tak hadir.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0