Agustina Ajak Warga Semarang Bangun Budaya Hidup Sehat Lewat Penghargaan Kota Sehat

Wali Kota Semarang, Agustina, dorong budaya hidup sehat lewat Swasti Saba 2025. Penghargaan bukan tujuan utama, tapi kesadaran kolektif.

Jun 26, 2025 - 17:55
Jun 26, 2025 - 18:20
Agustina Ajak Warga Semarang Bangun Budaya Hidup Sehat Lewat Penghargaan Kota Sehat
Agustina Ajak Warga Semarang Bangun Budaya Hidup Sehat

SEMARANG – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa partisipasi Kota Semarang dalam ajang Penghargaan Kota Sehat "Swasti Saba" 2025 bukan sekadar untuk meraih predikat tertinggi, melainkan sebagai upaya membangun kesadaran kolektif akan pentingnya budaya hidup sehat.

Dalam rapat koordinasi Forum Kota Sehat yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro, Rabu (25/6), Agustina menyampaikan bahwa penghargaan hanyalah bonus. 

“Yang utama adalah membentuk budaya hidup sehat di tengah masyarakat. Kalau hanya mengejar juara, setelah penilaian selesai, budaya sehat bisa ikut hilang,” ujar Agustina.

Ia menekankan pentingnya menjadikan gaya hidup sehat sebagai kebiasaan yang tumbuh dari kesadaran bersama. 

Rapat tersebut turut membahas strategi dan kesiapan lintas sektor dalam menyambut penilaian Swasti Saba, yang digelar setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lebih jauh, Agustina memberikan apresiasi kepada para relawan yang bekerja dalam senyap membangun kota sehat. 

“Mereka mungkin tidak banyak mendapat sorotan, tapi kontribusi mereka sangat berarti. Saya yakin, predikat Wistara yang pernah kita raih bisa kembali kita buktikan berkat kerja keras semua pihak,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam, turut menegaskan bahwa keberhasilan program Kota Sehat sangat ditentukan oleh sinergi antara pemerintah dan masyarakat. 

“Forum ini bersifat independen, tapi tidak bisa berjalan sendiri. Kita masih memiliki tantangan, seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat mandiri dan kesiapan menghadapi bencana,” jelas Hakam.

Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat Semarang, Prof. Hanifa Maher Denny, menyoroti bahwa kota sehat bukan hanya tentang infrastruktur atau anggaran, tetapi tentang perubahan budaya. 

“Semarang ini kota yang cantik, tapi selama masih ada penyakit menular seperti TBC, itu menjadi kegelisahan kita bersama. Budaya hidup sehat harus jadi prioritas,” tegasnya.

Prof. Hanifa juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan ruang terbuka seperti taman kota sebagai ruang aktivitas fisik dan interaksi sosial. 

“Hidup sehat itu sederhana—bangun pagi, rajin bergerak, konsumsi air putih, masak makanan sendiri, bahkan menanam tanaman herbal seperti kelor di pekarangan rumah,” imbuhnya.

Dengan semangat kolaborasi antarinstansi, dukungan masyarakat, dan kerja nyata dari para relawan, Semarang optimis bisa kembali meraih predikat Swasti Saba Wistara. 

Namun lebih dari itu, kota ini menatap penghargaan sebagai simbol atas komitmen membangun kehidupan sehat yang berkelanjutan, dari warga untuk warga.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0