USM Siap Buka Program Doktor Ilmu Manajemen, Jalani Evaluasi Lapangan dari Dikti

KONTENSEMARANG.COM — Universitas Semarang (USM) tengah bersiap membuka Program Studi Doktor (S3) Ilmu Manajemen. Sebagai bagian dari proses perizinan, USM melaksanakan kegiatan evaluasi lapangan pada Kamis, 10 Juli 2025, bertempat di Ruang Telekonferensi Gedung Menara USM.

Evaluasi ini merupakan tahapan penting dalam proses asesmen oleh Direktorat Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek. Tim asesor yang ditugaskan dalam asesmen ini adalah Prof. Christina Whidya Utami dari Universitas Ciputra Surabaya (daring) dan Prof. Euphrasia Susy Suhendra dari Universitas Gunadarma (luring). 

Keduanya didampingi oleh tim dari Direktorat Kelembagaan, antara lain Mukhamad Najib (Direktur Kelembagaan), Deny Kurniawan, Henriette Minerva Wenno, Osvaldo Sativa Amastha, dan Dwi Rosmalasari.

Kegiatan diawali dengan presentasi dari Ketua Program Studi S3 USM, dilanjutkan diskusi yang membahas tiga aspek utama penilaian: kurikulum, kualifikasi dan ketersediaan dosen, serta kesiapan Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Evaluasi lapangan juga mencakup peninjauan sarana dan prasarana di Gedung Menara lantai 8, Gedung A, dan seluruh fasilitas di Gedung Pascasarjana (Gedung O).

Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D., menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana pembukaan Program Doktor Ilmu Manajemen ini. Ia menegaskan bahwa USM telah melalui proses transformasi panjang dari politeknik hingga menjadi universitas, dan kini waktunya melangkah ke jenjang pendidikan tertinggi.

“Ini bukan hanya pengembangan akademik semata, tapi bagian dari komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa. Yayasan siap mendukung dan memfasilitasi semua kebutuhan demi terwujudnya program ini,” ujar Prof. Sudharto.

Sementara itu, Rektor USM, Dr. Supari, ST., MT., dalam sambutannya menyebut bahwa pembukaan program doktor merupakan cita-cita jangka panjang USM yang akhirnya mulai terealisasi. Ia menyebutkan, status institusi unggul yang diraih USM pada Maret lalu menjadi pijakan kuat dalam mengusulkan program doktoral.

“Setiap kali wisuda, kami selalu merasa ada yang kurang karena belum memiliki lulusan S3. Kini kami optimis karena seluruh aspek telah kami siapkan, mulai dari kurikulum, SDM dosen, hingga fasilitas,” tutur Dr. Supari.

Ia juga menyebutkan antusiasme calon mahasiswa yang berasal dari alumni S2 USM untuk melanjutkan ke jenjang doktoral jika program ini disetujui.

“Banyak alumni kami yang sudah menyatakan minatnya. Ini membuktikan kebutuhan dan potensi untuk program doktoral di USM memang nyata,” tambahnya.

Dengan kesiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, USM optimis Program Studi Doktor Ilmu Manajemen akan segera menjadi kenyataan, memperluas kontribusi universitas dalam pengembangan ilmu manajemen di Indonesia.