UKM PIB USM Gelar Seminar, Mahasiswa Didorong Jadi Garda Demokrasi Sehat

Seminar nasional USM dorong mahasiswa bijak bermedia sosial, tanamkan semangat demokrasi dan kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045.

UKM PIB USM Gelar Seminar, Mahasiswa Didorong Jadi Garda Demokrasi Sehat
UKM PIB USM Gelar Seminar, Mahasiswa Didorong Jadi Garda Demokrasi Sehat

KONTENSEMARANG.COM – Untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengawal Ideologi Bangsa (PIB) Universitas Semarang (USM) menggelar seminar nasional bertema “Memupuk Semangat Demokrasi Generasi Muda di Era Digital, Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara berlangsung di Auditorium Ir Widjatmoko, Universitas Semarang, Selasa (14/10/2025), dan diikuti lebih dari 1.000 peserta secara luring maupun daring.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Rahmad Winarto SH (Plt. Kabid Poldagri KESBANGPOL), Ade Bhakti SH MAP (Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang sekaligus pemimpin muda), serta Amsar A Dulmanan SSos MSi (Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia/UNUSIA Jakarta).

Pembina UKM PIB, Tri Mulyani SPd SH MH, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai ideologi bangsa di tengah derasnya arus digitalisasi.

“Menjelang Hari Sumpah Pemuda, kami ingin generasi muda semakin dewasa dalam berdemokrasi, mampu menyalurkan aspirasi dengan tepat di media sosial, serta bijak menghadapi banjir informasi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, kehadiran para narasumber memberi wawasan luas tentang bagaimana menjaga demokrasi tetap sehat di era teknologi yang terus berkembang.

Dalam paparannya, Ade Bhakti menekankan pentingnya literasi digital. Menurutnya, mahasiswa adalah garda terdepan dalam memfilter informasi dan melawan hoaks.

“Mahasiswa harus mampu membedakan informasi benar dan salah. Demokrasi digital harus dijalankan dengan bijak, bukan dengan emosi,” tegasnya.

Sementara itu, Rahmad Winarto menyoroti pentingnya menanamkan semangat kebangsaan di lingkungan kampus. Ia berharap mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga agen perubahan yang menjaga keutuhan NKRI melalui partisipasi aktif dan berpikir kritis.

Amsar A Dulmanan menambahkan bahwa kampus memiliki peran penting dalam memperkuat nilai kebangsaan dan demokrasi yang beretika. Menurutnya, demokrasi sejati bukan hanya kebebasan berpendapat, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial.

Kegiatan yang berlangsung interaktif ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta. Mahasiswa diajak memahami bahwa menjadi generasi digital tidak berarti kehilangan jati diri sebagai warga negara yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi nilai demokrasi.

“Harapan kami, mahasiswa lebih bijak bermedia sosial, mampu menyaring informasi, serta memiliki semangat kebangsaan yang kuat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutup Tri Mulyani.