Agustina Dorong Anak Muda Jadi Agen Perubahan untuk Pelestarian Lingkungan

Agustina dorong anak muda Semarang jadi pelopor lingkungan lewat Youth Forum RRI. Forum bahas krisis iklim hingga aksi nyata minim sampah.

Jun 26, 2025 - 08:45
Agustina Dorong Anak Muda Jadi Agen Perubahan untuk Pelestarian Lingkungan
Agustina Dorong Anak Muda Jadi Agen Perubahan untuk Pelestarian Lingkungan

SEMARANG – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Youth Forum yang digagas Stasiun Luar Negeri RRI, Selasa (24/6). 

Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi generasi muda untuk mendiskusikan isu lingkungan dengan pendekatan global, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

“Acara ini keren sekali. Pemerintah Kota Semarang sangat mendukung forum seperti ini karena mendorong partisipasi anak muda dalam isu-isu lingkungan dan kebencanaan,” ujar Agustina saat membuka kegiatan.

Dalam era krisis iklim dan meningkatnya risiko bencana ekologis, Agustina menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, media, dan kalangan akademisi. 

Menurutnya, keterlibatan pemuda sebagai pelopor perubahan sosial sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk media seperti RRI, untuk membangun kesadaran masyarakat terutama generasi muda,” jelasnya.

Forum ini, lanjut Agustina, sejalan dengan program prioritas Pemerintah Kota Semarang dalam memperluas ruang terbuka hijau dan memperkuat sistem pengelolaan sampah. 

Salah satu langkah konkret yang sedang dilakukan yakni pengadaan 100 unit kontainer sampah baru dalam perubahan anggaran terbaru, sebagai solusi atas meningkatnya volume sampah di wilayah perkotaan.

“Youth Forum ini bukan sekadar ruang diskusi, tapi juga tempat pembentukan kepemimpinan hijau anak muda yang akan menentukan masa depan lingkungan kita,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SLN RRI, Widhie Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Voice of Indonesia (VoI) yang bertujuan mengangkat suara pemuda Indonesia dalam isu-isu strategis, termasuk pelestarian lingkungan, ke tingkat internasional.

“Forum ini ingin mengangkat kesadaran anak muda Semarang terhadap lingkungan, agar gaungnya terdengar hingga ke luar negeri,” ungkap Widhie.

Dengan tema Trailblaze the Green Shift, forum ini menghadirkan mahasiswa dari lebih dari 10 perguruan tinggi di Semarang, termasuk UNNES, UNISSULA, UDINUS, UNIMUS, SCU, UPGRIS, UIN Walisongo, USM, dan Akpol. 

Mereka terlibat dalam dialog mendalam tentang solusi lokal untuk isu global, seperti pulau panas perkotaan (*urban heat island*), limbah plastik, dan krisis air bersih.

Salah satu peserta, Afiana—co-founder komunitas Semarang Wegah Nyampah (SWN)—membagikan pengalaman kampanyenya dalam mengurangi sampah. 

Sejak 2019, komunitas SWN aktif mengedukasi publik untuk menerapkan gaya hidup minim sampah.

“Kami mengangkat pesan kunci ‘refuse first before reuse and recycle’. Karena menolak dari awal lebih berdampak daripada sekadar mendaur ulang,” jelas Ana, sapaan akrabnya.

Ia juga menekankan pentingnya *decluttering* atau memilah sampah sebagai langkah sederhana namun signifikan dalam mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Suara anak muda itu segar, kreatif, dan bisa menyuarakan perubahan lebih luas lewat media sosial. Harapannya, anak muda bisa lebih peka, peduli, dan berani ambil aksi nyata demi lingkungan,” pungkas Ana.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0