Inovasi PAUD Holistik Semarang Jadi Sorotan di Konferensi Internasional ARNEC 2025

Agustina paparkan keberhasilan layanan PAUD holistik Semarang di ARNEC 2025, jadi sorotan internasional dalam upaya wujudkan kota layak anak.

Jul 4, 2025 - 13:01
Jul 4, 2025 - 13:07
Inovasi PAUD Holistik Semarang Jadi Sorotan di Konferensi Internasional ARNEC 2025
Inovasi PAUD Holistik Semarang Jadi Sorotan di Konferensi Internasional ARNEC 2025

KONTENSEMARANG.COM – Wali Kota Semarang, Agustina, tampil sebagai pembicara pada Asia-Pacific Regional Conference on Early Childhood Development (ARNEC ECD) 2025 yang digelar di Manila, Filipina. 

Dalam forum internasional bergengsi ini, ia memaparkan keberhasilan Kota Semarang dalam mengembangkan layanan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) secara holistik dan terintegrasi.

Konferensi ini dihadiri lebih dari 480 peserta dari 30 negara di kawasan Asia, Australia, hingga Inggris, yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini. 

Semarang menjadi salah satu dari sedikit pemerintah daerah yang diberi kehormatan untuk menyampaikan praktik terbaiknya dalam penyelenggaraan PAUD.

“Kami tidak hanya fokus pada pendidikan formal anak-anak usia dini, tapi juga pada tumbuh kembang mereka secara menyeluruh,” ujar Agustina dalam paparannya. 

“Melalui pendekatan holistik-integratif, kami menggabungkan layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak dalam satu ekosistem layanan PAUD.”

Salah satu program unggulan yang dipaparkan adalah Rumah Pelita, sebuah daycare lintas sektor yang terbukti menurunkan angka stunting dan memperbaiki status gizi anak. 

Dari 364 anak yang dipantau selama periode 2023–2024, sebanyak 50% berhasil keluar dari status malnutrisi, dibandingkan hanya 34% dari kelompok kontrol yang hanya mendapatkan tambahan gizi di rumah.

Program inovatif lainnya adalah Rumah Anak SIGAP untuk anak usia 0–3 tahun, dan Rumah Inspirasi untuk anak berkebutuhan khusus yang menyediakan layanan terapi, pendampingan, dan aktivitas inklusif. 

Ketiga program ini menjadi pilar utama dalam kebijakan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di Semarang, yang diperkuat melalui Peraturan Wali Kota Nomor 65 Tahun 2021, Rencana Aksi Daerah, serta kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Tanoto Foundation, perguruan tinggi, media, dan sektor swasta.

Dengan lebih dari 151.000 anak usia dini dan lebih dari 1.200 satuan layanan PAUD, Kota Semarang telah menerapkan delapan indikator PAUD HI, di antaranya kelas orang tua, pemantauan tumbuh kembang anak, layanan gizi dan kesehatan, PHBS, pemberian makanan tambahan, verifikasi kepemilikan NIK, serta ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak.

Pendekatan ini menjadikan satuan PAUD di Semarang tidak hanya sebagai tempat belajar, tapi juga ruang aman dan sehat bagi anak untuk berkembang secara optimal.

Agustina juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun kota yang layak anak. 

“Sebagai Bunda PAUD, saya yakin bahwa melalui gotong royong, inovasi, dan kemitraan yang kuat, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih sehat dan adil bagi generasi penerus,” tegasnya.

Konferensi ARNEC ECD 2025 sendiri menyoroti pentingnya solusi lokal dalam layanan PAUD, agar menjangkau anak-anak yang selama ini terpinggirkan karena hambatan disabilitas, lokasi, gender, hingga status sosial ekonomi.

Ketua Dewan Direksi ARNEC, Dr. Sheldon Shaeffer, menekankan bahwa dengan solusi yang sesuai konteks lokal, pemerintah daerah mampu meningkatkan kualitas layanan PAUD secara signifikan. 

Hal senada disampaikan Asisten Sekretaris Departemen Pendidikan Filipina, Roger B. Masapol, yang menegaskan bahwa masa depan bangsa dibentuk dari bagaimana anak-anak tumbuh hari ini. 

Sementara itu, Diane Whitehead dari Childhood Education International mengingatkan pentingnya pendanaan berkelanjutan yang adil untuk memperkuat sistem layanan PAUD di level lokal.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0