196 Anak Keracunan MBG di Sragen, Sampel Makanan Diperiksa di Laboratorium
Pemprov Jateng periksa sampel makanan MBG Sragen di laboratorium usai 196 anak alami keracunan, sementara program dihentikan sementara.

KONTENSEMARANG.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menghentikan sementara pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sragen setelah terjadi kasus keracunan yang menimpa ratusan anak.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa saat ini sampel makanan dari dapur umum penyedia MBG tengah diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi untuk memastikan penyebabnya.
“Kita berhentikan dulu MBG-nya. Posko kesehatan 24 jam sudah dibuka dan hingga saat ini semua korban hanya menjalani rawat jalan, tidak ada yang dirawat inap. Kondisi anak-anak sudah sehat, tinggal menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” ujar Luthfi di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (13/8).
Selama proses pemeriksaan, Satgas MBG Jateng bersama Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). MBG yang disuplai oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait untuk sementara dihentikan sambil menunggu evaluasi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengungkapkan bahwa insiden ini berdampak pada 196 anak yang mengalami gangguan pencernaan ringan.
“Semua korban menjalani rawat jalan, tidak ada yang dirawat inap. Penyebab pasti belum diketahui, tetapi sampel makanan sudah kami kirim ke laboratorium provinsi,” jelasnya.
Yunita menambahkan, pemeriksaan komprehensif akan dilakukan selama dua hari ke depan, meliputi alat makan, dapur, bahan baku, hingga proses pengolahan dan penyajian. Pihak SPPG juga akan dievaluasi langsung oleh BGN sebagai instansi berwenang dalam program MBG.
“Sampai sekarang belum bisa disimpulkan sumber masalahnya. Kita tunggu hasil laboratorium untuk menentukan langkah selanjutnya,” tegas Yunita.
Pemprov Jateng mengimbau masyarakat untuk melapor ke posko kesehatan 24 jam jika menemukan gejala serupa atau ada keluhan dari anak-anak terkait konsumsi MBG. Pemerintah memastikan penanganan dilakukan cepat dan tepat agar kasus serupa tidak terulang.