Paralayang Kota Semarang Bidik 1 Emas di Porprov Jateng 2026
FASI Kota Semarang targetkan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu di Porprov Jateng 2026 meski hadapi dominasi Solo Raya dan kendala pembibitan atlet.
KONTENSEMARANG.COM – Komite Paralayang Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Semarang menargetkan capaian realistis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026. Mereka membidik 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu sebagai hasil terbaik di ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi tersebut.
Ketua Komite Paralayang Kota Semarang, Wishnu Pratomo, menyebut target ini disusun berdasarkan evaluasi dari Porprov Jateng 2023 lalu. Saat itu, tim paralayang Semarang hanya mampu membawa pulang 1 medali perunggu akibat keterbatasan jumlah atlet dan cedera yang dialami salah satu atlet di hari pertama pertandingan.
“Target ini kami anggap realistis, apalagi Semarang Raya akan menjadi tuan rumah Porprov Jateng 2026. Kami ingin tampil lebih baik dengan persiapan yang lebih matang,” ujarnya saat ditemui di sela latihan di Bukit Meteseh, Sabtu (11/10/2025).
Wishnu mengakui, persaingan di cabang olahraga paralayang masih didominasi atlet dari Sukoharjo, Karanganyar, Banyumas, dan Grobogan. Hal ini terlihat pada babak pra kualifikasi Porprov 2025 yang digelar Agustus lalu, di mana atlet-atlet Solo Raya masih mendominasi podium. Meski begitu, atlet Semarang, Kris Diantoro dan M. Afif Jauhari, berhasil meraih medali perak di nomor tandem.
Saat ini, Kota Semarang memiliki empat pilot aktif yang dipersiapkan untuk bertanding di Porprov mendatang. Namun, Wishnu menyoroti kendala besar dalam pembibitan atlet, terutama terkait izin orang tua. Banyak orang tua masih menganggap paralayang sebagai olahraga ekstrem yang berisiko, sehingga enggan memberikan restu anaknya untuk terjun ke cabang olahraga ini.
“Kami sudah mencoba sosialisasi ke sekolah-sekolah, tapi masih banyak orang tua yang belum mengizinkan. Padahal paralayang bisa dikatakan sebagai olahraga rekreatif yang aman jika dilakukan dengan prosedur tepat,” jelasnya.
Selain faktor izin, keterbatasan alat juga menjadi tantangan. Peralatan paralayang tergolong mahal dan hanya bisa digunakan dalam jangka waktu 1–2 tahun. Ditambah lagi, faktor teknologi seperti kecepatan terbang dan glide ratio turut memengaruhi performa atlet di lapangan.
Untuk memperkuat tim, pihaknya kini membuka peluang bagi pilot dari daerah lain yang belum memiliki prestasi resmi. Beberapa atlet dari Banjarnegara dan Pati bahkan sudah bergabung dengan tim Kota Semarang.
Dengan persiapan yang lebih matang, dukungan atlet baru, serta pengalaman dari ajang sebelumnya, FASI Kota Semarang optimistis bisa mewujudkan target medali di Porprov Jateng 2026.
kontensemarang