Semarang Targetkan Bebas TBC Tahun 2028 Lewat Layanan Kesehatan Modern

Pemkot Semarang targetkan bebas TBC tahun 2028 lewat layanan OSS TBC di Puskesmas. Layanan cepat, modern, dan gratis bagi masyarakat.

Sep 6, 2025 - 22:26
Semarang Targetkan Bebas TBC Tahun 2028 Lewat Layanan Kesehatan Modern
Semarang Targetkan Bebas TBC Tahun 2028 Lewat Layanan Kesehatan Modern

KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang bersama Kementerian Kesehatan RI resmi meluncurkan Studi Pra-Pilot Layanan Satu Atap (One Stop Service/OSS) Tuberkulosis di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kamis (4/9). 

Program ini menjadi bagian dari upaya nasional percepatan eliminasi TBC dengan target Indonesia bebas TBC pada 2030. Namun, Semarang menetapkan target lebih cepat, yakni pada 2028.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan bahwa TBC masih menjadi ancaman serius di Indonesia yang menempati peringkat ketiga jumlah kasus tertinggi di dunia setelah India dan Tiongkok. 

“Saat ini tercatat ada 3.698 kasus TBC di Kota Semarang. Dengan layanan ini, kami ingin memperkuat deteksi dini dan pengobatan agar rantai penularan bisa segera diputus,” jelasnya.

Studi pra-pilot OSS TBC berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2025 di dua kota, yaitu Semarang dan Bogor. Di Kota Semarang, program ini dijalankan di tiga Puskesmas: Bangetayu, Ngaliyan, dan Gunungpati. Targetnya, 10.000 warga akan mengikuti Cek Kesehatan Gratis Plus (CKG Plus).

Melalui layanan ini, masyarakat mendapatkan dua fasilitas utama:

1. Tes Cepat Molekuler (TCM) berbasis usap dahak atau lidah dengan hasil dalam hitungan menit.

2. Rontgen cerdas menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi kelainan paru secara otomatis.

Semua layanan tersedia di satu tempat tanpa rujukan, sehingga pasien langsung mendapatkan pemeriksaan lengkap dan gratis. “Warga cukup datang sekali ke Puskesmas, langsung bisa tes TBC dengan cepat dan modern. Untuk tahap awal baru tiga Puskesmas, ke depan akan menyusul lainnya,” tambah Agustina.

Antusiasme masyarakat pun terlihat. Seorang kader kesehatan dari Kelurahan Bangetayu Wetan menyebut program ini sangat membantu. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut karena manfaatnya terasa langsung bagi warga,” ujarnya.

Joko (50), warga setempat, juga menilai langkah pemerintah semakin mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat. “Pemerintah tidak hanya membuat kebijakan di atas kertas, tapi hadir nyata di lapangan,” katanya.

Selain OSS TBC, Pemkot Semarang tengah menyelesaikan pembangunan layanan rawat inap di Puskesmas Bangetayu. Fasilitas ini ditujukan untuk memperkuat akses kesehatan primer yang lebih lengkap dan dekat dengan masyarakat.

Agustina optimistis program ini dapat menjadi contoh bagi kota lain. “Semarang ingin menjadi model kota yang tangguh menghadapi TBC. Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, tenaga kesehatan, hingga mitra internasional, target bebas TBC pada 2028 bisa tercapai,” tegasnya.

Studi pra-pilot ini juga berfungsi menilai kesiapan tenaga medis, sistem logistik, integrasi data, hingga efisiensi biaya. Hasil penelitian akan digunakan sebagai rekomendasi kebijakan nasional eliminasi TBC.

“Semarang siap menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia menuju eliminasi TBC. Riset ini bukan hanya teori, tapi langsung diwujudkan dalam layanan nyata untuk masyarakat,” tutup Agustina.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0