Gibran dan Taj Yasin Apresiasi Toleransi Beragama di Salatiga Saat Natal
Perayaan Natal di Salatiga 2025 jadi simbol toleransi beragama, ribuan umat berkumpul di Lapangan Pancasila.
KONTENSEMARANG.COM – Ribuan umat Kristiani berkumpul di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga, Kamis (25/12/2025), untuk merayakan Natal bersama. Perayaan ini menjadi simbol kuat toleransi beragama di kota yang dikenal sebagai salah satu daerah paling harmonis di Indonesia.
Ansyel Wulantika Anthe, mahasiswi asal Maluku Utara, mengaku terkesan dengan suasana kebersamaan tersebut. “Saya kuliah di Salatiga, kali ini tidak pulang. Ini pertama kali ikut Natal bersama di Salatiga,” ujarnya.
Bersama rekannya, Ester Putri Margareth Kanalebe dari Nusa Tenggara Timur, Ansyel merasakan hangatnya perayaan meski jauh dari keluarga. “Tentunya sangat berkesan sekali bisa berada di sini. Walaupun jauh dari keluarga, tapi masih ada momen bersama teman-teman. Jadi tidak terlalu merasakan sedih ketika Natal ini,” tambahnya.
Salatiga memang dikenal sebagai kota dengan tingkat toleransi tinggi. Setara Institute menobatkannya sebagai kota paling toleran dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis Mei 2025. “Saya merasa bahwa memang betul toleransinya cukup tinggi. Karena di lingkungan kami, apalagi di kampus kami juga sangat beragam etnisnya, agamanya,” kata Ansyel.
Supardi (73), warga Salatiga, menegaskan bahwa tradisi Natal bersama sudah lama berlangsung. “Umat Kristiani dan Katolik ikut semua di sini. Ada juga yang datang dari luar kota untuk bisa merasakan ibadah bersama di Salatiga ini,” tuturnya sambil menemani cucunya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menekankan pentingnya sikap saling menghormati antarumat beragama. “Kita saling menghormati, kita saling mendukung, menjaga, dan salah satunya ada di kota Salatiga yang saat ini menjadi kota paling toleran se-Indonesia,” katanya.
Budaya kebersamaan masyarakat Salatiga bahkan menjadi inspirasi bagi daerah lain. Hal ini juga mendapat apresiasi dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. “Untuk semua pemuka agama, para pendeta, romo yang ada di sini, toleransinya terus dijaga,” ucapnya.
Dalam perayaan tersebut, panitia membagikan sekitar 2.000 kado Natal untuk anak-anak. Selain itu, doa bersama juga dipanjatkan untuk saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang menghadapi bencana.
kontensemarang