Universitas Semarang dan Kementerian Transmigrasi Kolaborasi Wujudkan Kesejahteraan Wilayah Transmigrasi

USM dan Kementerian Transmigrasi kolaborasi dorong inovasi energi dan pangan demi tingkatkan kesejahteraan wilayah transmigrasi.

Universitas Semarang dan Kementerian Transmigrasi Kolaborasi Wujudkan Kesejahteraan Wilayah Transmigrasi
Universitas Semarang dan Kementerian Transmigrasi Kolaborasi Wujudkan Kesejahteraan Wilayah Transmigrasi

KONTENSEMARANG.COM – Universitas Semarang (USM) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Transmigrasi guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi. 

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama yang digelar di Ruang Telekonferensi USM pada Kamis (31/7/2025).

Hadir dalam acara tersebut Rektor USM Dr Supari ST MT bersama jajaran pimpinan kampus, termasuk Wakil Rektor I hingga III serta Sekretaris Universitas. Dari pihak Kementerian Transmigrasi, turut hadir Direktur Pengembangan Produk Unggulan Transmigrasi, Ir Sofyan Hanafi MSi, beserta timnya.

Dr Supari menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang secara langsung selaras dengan program pemberdayaan transmigran oleh pemerintah pusat.

“USM akan berkontribusi melalui implementasi hasil riset dosen di bidang energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, hingga energi hibrida. Sistem yang dikembangkan bersifat off-grid, sehingga tidak bergantung pada jaringan PLN,” ujarnya.

Ia menambahkan, USM juga menyiapkan pelatihan dan pendampingan untuk mencetak sumber daya manusia lokal yang mampu mengelola dan menjaga keberlanjutan sistem energi tersebut.

Sementara itu, Ir Sofyan Hanafi menegaskan bahwa paradigma baru Kementerian Transmigrasi saat ini bukan hanya soal relokasi penduduk, tetapi juga fokus pada peningkatan kualitas hidup dan ekonomi di kawasan transmigrasi.

“Kami melihat potensi besar dari dunia kampus seperti USM yang mampu memberikan inovasi konkret. Salah satunya adalah pengembangan beras analog berbahan lokal sebagai solusi ketahanan pangan di Papua,” jelas Sofyan.

Ia juga menyoroti gagasan USM dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur. “USM menawarkan teknologi perkerasan jalan dari limbah plastik yang dapat menjadi alternatif konstruksi di wilayah dengan akses material terbatas,” tambahnya.

Kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur di kawasan timur Indonesia, sejalan dengan misi nasional pemerintahan Presiden Prabowo untuk memperkuat pembangunan dari pinggiran.

“Inovasi adalah kunci membangun masa depan. Kami berharap kemitraan ini menjadi gerbang untuk melibatkan lebih banyak akademisi dalam membangun wilayah transmigrasi, terutama di Papua dan wilayah timur lainnya,” tutup Sofyan.