Pemkot Semarang Resmikan Auto Simpatik, 18 Layanan ASN Jadi Satu Sistem
Auto Simpatik diluncurkan BKPP Kota Semarang untuk menyederhanakan 18 layanan kepegawaian ASN dengan sistem digital terintegrasi.

KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) resmi memperkenalkan inovasi digital terbaru bernama Auto Simpatik (Automatisasi dan Simplifikasi Layanan Kepegawaian Terintegrasi Komprehensif).
Peluncuran berlangsung di Balai Diklat BKPP Kota Semarang pada Kamis (9/10), bertepatan dengan kegiatan peningkatan kompetensi guru SD dan SMP negeri maupun swasta se-Kota Semarang.
Auto Simpatik hadir sebagai langkah nyata Pemkot Semarang dalam mempercepat dan menyederhanakan layanan kepegawaian berbasis digital bagi 14.429 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang hadir mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa Auto Simpatik merupakan wujud nyata digitalisasi birokrasi.
“Selama ini kita sering mendengar konsep smart city, namun tanpa sistem yang terintegrasi hasilnya tidak efisien. Auto Simpatik menjadi roh dari digitalisasi yang sesungguhnya,” ujarnya.
Iswar menambahkan, sistem ini tidak hanya memudahkan ASN dalam mengakses layanan internal, tetapi juga diharapkan berkembang hingga menyentuh pelayanan publik.
“Esensi digitalisasi bukan sekadar canggih, melainkan mampu menyederhanakan dan mendekatkan layanan kepada masyarakat,” lanjutnya.
Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono, menjelaskan bahwa Auto Simpatik merupakan pengembangan dari sistem SIMPATIK yang telah digunakan sebelumnya. Bedanya, kini seluruh layanan berjalan otomatis tanpa perlu pengajuan manual.
“Dengan otomatisasi, pegawai tidak lagi harus mengurus berkas secara manual. Semua layanan aktif secara otomatis,” jelasnya.
Melalui inovasi ini, sebanyak 18 jenis layanan kepegawaian berhasil disatukan dalam satu sistem terintegrasi.
Auto Simpatik juga terkoneksi dua arah dengan SI-ASN milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga data lebih akurat dan proses administrasi lebih cepat.
Joko berharap, peningkatan kualitas layanan internal ASN akan berdampak positif pada pelayanan publik.
“Ketika pegawai merasa puas dengan layanan yang diberikan, maka mereka juga akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.