Semarang Mantapkan Posisi Kota Wisata dengan Event, Penataan, dan Kolaborasi
Semarang mantapkan posisi kota wisata lewat event unggulan, penataan kawasan, promosi digital, dan kolaborasi.
KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang terus memperkuat strategi pengembangan destinasi wisata melalui event unggulan, penataan kawasan, promosi digital, serta kolaborasi lintas stakeholder.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk menjaga posisi Semarang sebagai kota dengan kunjungan wisatawan tertinggi di Jawa Tengah.
“Kota Semarang memiliki potensi besar sebagai pusat budaya, sejarah, dan kreativitas. Karena itu, strategi penguatan event, penataan kawasan, dan kolaborasi lintas pihak terus kami lakukan,” ujarnya.
Festival Kota Lama, Festival Wayang Orang, Dugderan, dan Semarang Night Carnival menjadi magnet utama wisatawan.
Event berskala kota hingga nasional ini terbukti meningkatkan pergerakan wisatawan, terutama saat liburan besar. Pemerintah juga memastikan kalender event dipublikasikan lebih awal melalui hotel, biro perjalanan, media digital, dan komunitas.
Pemkot Semarang melakukan perawatan dan penataan kawasan wisata seperti Kota Lama, Simpang Lima, ruang publik, dan area revitalisasi Semarang Lama. Fokus diarahkan pada kenyamanan, kebersihan, keamanan, serta kualitas pengalaman pengunjung.
Promosi digital diperkuat lewat media sosial resmi, kolaborasi dengan konten kreator, serta kampanye video pendek.
Analisis trafik digital dan tren pencarian online juga dilakukan untuk menjangkau pasar wisatawan muda menjelang liburan besar.
Kolaborasi dengan hotel, biro perjalanan, pengelola destinasi, dan komunitas kreatif diperluas melalui pelatihan CHSE, atraksi tematik, serta promosi bersama PHRI dan ASITA. Paket wisata dan kampanye digital bersama komunitas kreatif menjadi bagian dari strategi ini.
Di kawasan heritage, Disbudpar bekerja sama dengan komunitas sejarah dan Tim Ahli Cagar Budaya untuk menjaga konservasi. Penataan pedagang, kebersihan, dan keamanan diperkuat, namun ruang kreatif tetap diberikan bagi pelaku seni dan komunitas sesuai zonasi.
Kampung Pelangi dan Kampung Djadoel diarahkan menjadi kampung wisata berkelanjutan. Desa wisata baru seperti Sawah, Pudak Payung, dan Banget Ayu Kulon dikembangkan, termasuk destinasi berbasis ekologi seperti Curug Gondoriyo dan wisata mangrove.
Untuk menjaga stabilitas kunjungan di bulan sepi seperti Juli, Pemkot menggandeng EO dan komunitas kreatif menghadirkan konser, festival, kompetisi olahraga, bazar UMKM, hingga street performance.
“Penguatan destinasi wisata dan kolaborasi akan terus kami lakukan agar Kota Semarang semakin maju, berdaya saing, dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua wisatawan,” tegas Wali Kota.
kontensemarang