Kolaborasi Pemprov Jateng dan Swasta Hadirkan Rumah Layak Huni, Warga Kudus Bersyukur

Pemprov Jateng bersama PT Djarum melalui program CSR bangun ribuan rumah layak huni, warga Kudus bersyukur atas bantuan yang diterima.

Kolaborasi Pemprov Jateng dan Swasta Hadirkan Rumah Layak Huni, Warga Kudus Bersyukur
Pemprov Jateng bersama PT Djarum melalui program CSR bangun ribuan rumah layak huni, warga Kudus bersyukur atas bantuan yang diterima.

KONTENSEMARANG.COM Program kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama sektor swasta dalam memperluas akses rumah layak huni mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Sri Umami, warga Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, mengaku terharu setelah rumahnya yang nyaris roboh kini berdiri kokoh berkat bantuan corporate social responsibility (CSR) dari PT Djarum.

“Suami saya sakit stroke, sementara saya bekerja sebagai pegawai Djarum. Rumah lama kami rusak, tapi kini sudah dibangun baru. Air lancar, tembok bagus, dan layak ditempati. Saya sangat bersyukur,” tuturnya.

Cerita serupa datang dari Poniman, seorang kuli bangunan asal Kudus. Ia merasa bangga sekaligus bahagia melihat rumahnya yang kini lebih kuat dan nyaman. “Rumah saya dibangun kembali, sudah selesai dan saya tinggali. Bangunannya lebih bagus dan tahan lama,” ujarnya.

Pada Kamis, 6 November 2025, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI Maruarar Sirait bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau langsung rumah warga yang diperbaiki melalui program CSR PT Djarum.

PT Djarum sendiri mengalokasikan bantuan CSR di Jawa Tengah pada 2025 berupa 2.550 unit rumah dan sanitasi. Menteri PKP menegaskan bahwa program ini menjadi bukti nyata gotong royong antara pemerintah dan dunia usaha. “Djarum dan sektor swasta lain membuktikan bahwa gotong royong bukan hanya slogan. Tanpa uang negara, rumah rakyat bisa berdiri kokoh,” ujarnya.

Gubernur Ahmad Luthfi menambahkan, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mempercepat pengentasan kemiskinan sekaligus memperluas akses rumah layak huni.

“Rumah yang layak adalah pondasi kesejahteraan keluarga. Jika rumahnya bagus, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi keluarga ikut meningkat,” katanya.

Selain dukungan dari sektor swasta, Pemprov Jateng melalui APBD 2025 juga menargetkan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 17.000 unit di berbagai wilayah.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat kesejahteraan keluarga.