Pemprov Jateng Jajaki Kerja Sama dengan Uzbekistan di Sektor Wisata Religi, Halal, dan UMKM
Pemprov Jateng jajaki kerja sama dengan Uzbekistan di sektor wisata religi, produk halal, dan UMKM untuk memperkuat hubungan ekonomi dan budaya.

KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka peluang kerja sama dengan Uzbekistan di berbagai bidang, mulai dari pengembangan wisata religi, promosi produk halal, hingga penguatan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan hal tersebut usai menghadiri undangan Kedutaan Besar Uzbekistan dalam peringatan 34 tahun kemerdekaan Republik Uzbekistan di Jakarta, Selasa (30/9/2025) malam.
“Di Uzbekistan terdapat makam ulama besar Imam Bukhari. Wisata religi di Jawa Tengah dan Uzbekistan bisa saling terhubung untuk memperkuat jejaring spiritual antarnegara,” ujar Sumarno.
Ia menambahkan, meski belum ada kesepakatan resmi, penjajakan kerja sama sudah dilakukan. Menurutnya, kesamaan karakter masyarakat yang mayoritas muslim serta potensi wisata religi di kedua wilayah menjadi modal penting untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan.
Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menegaskan bahwa negaranya berkomitmen mempererat hubungan dengan Indonesia, termasuk dengan Jawa Tengah. Uzbekistan, kata dia, tengah mendorong dialog politik, kerja sama perdagangan, serta pertukaran budaya dan kemanusiaan.
“Masyarakat kita dipersatukan oleh kesamaan agama, sejarah, dan kedekatan budaya. Uzbekistan kini semakin terbuka, jumlah wisatawan asing terus meningkat, bahkan mencapai lebih dari 10 juta pada 2024,” jelas Oybek.
Ia juga menyebutkan pembangunan sejumlah fasilitas baru, seperti Pusat Peradaban Islam di Tashkent dan Kompleks Memorial Imam Bukhari di Samarkand, yang diharapkan menjadi pusat spiritual dan pendidikan dunia Islam.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menilai hubungan Indonesia dan Uzbekistan terus berkembang, terutama dalam perdagangan. Beberapa komoditas utama yang diperdagangkan antara kedua negara meliputi pupuk, margarin, serta lemak hewani dan nabati.
“Sebagai mitra dagang penting Indonesia di Asia Tengah, masih banyak potensi yang bisa digarap, khususnya produk dan jasa halal,” kata Budi.
Ia optimistis kerja sama kedua negara akan meluas ke berbagai sektor lain, termasuk pendidikan, kebudayaan, investasi, industri, hingga pertanian.