Tim PkM Fakultas Psikologi USM Latih Ibu PKK Gemah Kelola Emosi dan Stres
Pelatihan Manajemen Emosi USM bantu ibu-ibu PKK Gemah Pedurungan memahami dan mengelola tekanan sehari-hari demi kesehatan mental lebih baik.
KONTENSEMARANG.COM – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) melaksanakan pelatihan Manajemen Pengelolaan Emosi untuk para ibu PKK RT 02/RW 05 Gemah, Pedurungan, pada Sabtu, 15 November 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr Rusmalia Dewi MSi Psikolog bersama para anggota tim: Gusti Yuli Asih MSi, Yudi Kurniawan MPsi Psikolog, Agung Santoso Pribadi MPsi Psikolog, serta dua mahasiswa, Navisa dan Caca.
Dalam pelatihan tersebut, Dr Rusmalia menjelaskan bahwa manajemen emosi merupakan keterampilan penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika seseorang menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar. “Pelatihan Manajemen Pengeloaan Emosi ini merupakan suatu metode praktis dalam mengelola emosi, seperti teknik relaksasi, komunikasi efektif, dan pemecahan masalah sehari-hari yang dialami individu saat berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga maupun sosialnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa teknik relaksasi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan diri serta mendorong penerapan gaya hidup sehat. Sebagian besar peserta merupakan ibu rumah tangga yang memiliki beban pekerjaan cukup tinggi, termasuk tanggung jawab domestik dan tekanan sosial. Kondisi tersebut membuat banyak ibu membutuhkan ruang untuk melepaskan emosi yang tertahan.
“Banyaknya pekerjaan juga tekanan baik dari lingkungan keluarga dan sosial membuat ibu-ibu membutuhkan ruang untuk bisa merilis emosi-emosi yang selama ini terpendam. Pengeloaan emosi amat dibutuhkan agar tidak berkepanjanga yang pada akhirnya bisa mengenai kesehatan mental ibu sehingga dampaknya menjadi lebih besar lagi,” ujarnya.
Kurangnya pemahaman mengenai cara mengelola emosi dinilai menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi para ibu. Oleh karena itu, tim PkM Fakultas Psikologi USM merasa perlu memberikan pelatihan yang dapat menjadi solusi agar para ibu mampu menjaga kesehatan mental mereka. “Kesehatan mental ibu-ibu RT.02 wajib dijaga karena nantinya akan berimbas pada keluarga juga lingkungan,” lanjutnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para peserta memahami emosi mereka sekaligus membangun keterampilan diri agar lebih siap menghadapi tekanan, baik dari rumah maupun lingkungan sekitar. Usai kegiatan, perwakilan ibu-ibu RT 02/RW 05, Ibu Astutik, menyampaikan rasa terima kasih dan kepuasannya. Ia menilai pelatihan tersebut sangat membantu dan memberi ruang bagi para ibu untuk memahami serta mengelola emosi yang selama ini dirasakan.
kontensemarang