34 Investor Siap Investasi Rp5 Triliun di Jawa Tengah Lewat CJIBF 2025

Sebanyak 34 investor siap menanamkan investasi senilai Rp5 triliun di Jawa Tengah lewat CJIBF 2025, dorong ekonomi hijau dan berkelanjutan.

34 Investor Siap Investasi Rp5 Triliun di Jawa Tengah Lewat CJIBF 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi

KONTEMSEMARANG.COM - Forum investasi tahunan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menghasilkan komitmen besar. Sebanyak 34 investor menyatakan kesiapannya menanamkan modal dengan total nilai mencapai Rp5 triliun di berbagai daerah di Jawa Tengah.

Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan langsung antara para investor dan pemerintah daerah tujuan investasi. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyebut kegiatan ini menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap potensi investasi di provinsi tersebut.

“CJIBF ini sudah menjadi agenda rutin. Tahun ini kita mendorong investasi yang fokus pada pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan,” kata Luthfi usai membuka acara di Hotel Padma Semarang, Selasa (4/11/2025).

Mengusung tema “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”, CJIBF 2025 berfokus pada peluang investasi di sektor energi terbarukan dan hilirisasi industri pangan. Forum ini dihadiri perwakilan dari sejumlah kedutaan besar seperti Pakistan dan Zimbabwe, serta para pelaku usaha dari dalam dan luar negeri.

Menurut Luthfi, investasi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menyebut realisasi investasi di Jawa Tengah hingga triwulan III tahun 2025 telah mencapai Rp66,13 triliun, yang sebagian besar berasal dari penanaman modal asing (PMA).

“Kami berharap CJIBF ini mampu menarik lebih banyak investor agar penyerapan tenaga kerja semakin luas dan ekonomi daerah makin kuat,” tambahnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menyampaikan bahwa 34 pelaku usaha tersebut dijadwalkan melakukan pertemuan lanjutan dengan bupati dan wali kota. Pembahasan diarahkan pada rencana penanaman investasi di sektor-sektor potensial seperti hilirisasi pertanian, perikanan, energi terbarukan, pengolahan sampah, dan pariwisata.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemprov Jateng dan BI terbukti efektif dalam menarik minat investor. CJIBF disebut menjadi sarana strategis mempertemukan pelaku usaha dengan pemerintah daerah yang memiliki proyek potensial.

“Forum ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga pertemuan konkret antara investor dengan pemerintah kabupaten/kota. Dampaknya sangat terasa terhadap peningkatan investasi di Jawa Tengah,” ujarnya.

CJIBF 2025 juga menjadi puncak dari ajang Investment Challenge yang menampilkan berbagai proposal inovatif daerah. Kabupaten Grobogan meraih juara pertama dengan proyek pemanfaatan limbah pertanian menjadi biomassa. Juara kedua diraih Kabupaten Demak melalui pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), disusul Kabupaten Brebes dengan pengembangan kawasan pergudangan dan industri garam, serta Kabupaten Pati yang juga mengajukan proyek pengolahan sampah menjadi RDF.

“Semua proyek ini sejalan dengan arah pembangunan ekonomi hijau dan sirkular yang ditekankan oleh Gubernur. Jawa Tengah adalah penopang utama pangan dan industri nasional, sehingga sinergi antara keduanya akan memperkuat daya saing daerah,” pungkas Rahmat.