Tia Hendi: Pasar Tradisional Harus Bersih dan Berdaya Saing di Era Digital
Tia Hendi dorong pasar tradisional Semarang tetap bersih, nyaman, dan berdaya saing melalui digitalisasi, penataan, serta sinergi pedagang dan Pemda.

KONTENSEMARANG.COM – Pasar tradisional masih menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat, namun tantangan besar yang dihadapi adalah menjaga kebersihan sekaligus bersaing dengan pasar modern dan e-commerce.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Krisseptiana atau yang akrab disapa Tia Hendi, dalam Forum Group Discussion (FGD) Peningkatan Kualitas Pengawasan Perda di Kelurahan Wonodri, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, pasar tradisional harus mampu menghindari kesan kumuh agar tetap nyaman bagi pembeli.
“Pasar yang sehat itu ya pasar yang bersih dan nyaman, baik untuk pedagang maupun pembeli,” ujarnya.
Tia Hendi menekankan pentingnya penguatan daya saing pedagang pasar tradisional yang pada dasarnya juga bagian dari UMKM.
Dukungan yang dibutuhkan antara lain fasilitasi digitalisasi, peningkatan kualitas produk, serta penguatan koperasi atau paguyuban pasar.
“Sinergi antara pemerintah daerah dan pedagang pasar sangat penting sebagai bentuk penguatan ekonomi lokal agar pedagang tradisional tetap hidup dan berdaya saing,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas Pasar Kota Semarang, Aniceto Da Silva, menambahkan bahwa pada tahun 2026 akan dilakukan penataan pasar, khususnya di Pasar Bulu dan Pasar Peterongan.
Penataan ini bukan untuk menggusur pedagang, melainkan memperbaiki tata ruang agar pasar lebih bersih, rapi, dan nyaman.
“Dengan penataan, bangunan pasar akan lebih baik, akses jalan tidak terganggu, dan pembeli semakin nyaman. Pedagang pun akan merasakan dampak positifnya,” jelasnya.
Ia mencontohkan, kondisi pasar saat ini masih banyak pedagang yang menjual sayur layu atau ikan yang kurang segar akibat sirkulasi udara yang tidak optimal.
Karena itu, dukungan pedagang sangat dibutuhkan agar penataan berjalan lancar dan hasilnya bisa meningkatkan daya tarik pasar tradisional.