Menuju Zero Emission 2050, TPA Jatibarang Jadi Lokasi PSEL Pertama di Kedungsepur
Pemkot Semarang siapkan TPA Jatibarang sebagai pilot project PSEL untuk solusi sampah modern dan energi ramah lingkungan di Kedungsepur.

KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang menegaskan kesiapan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang sebagai lokasi percontohan pembangunan instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mengatasi persoalan sampah sekaligus mendukung transisi menuju energi ramah lingkungan di kawasan Kedungsepur.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan komitmen tersebut saat menerima kunjungan Kementerian Lingkungan Hidup di Balai Kota Semarang, Kamis (9/10).
“Pemkot Semarang siap mendukung program yang dicanangkan Presiden Prabowo. PSEL akan menjadi solusi modern pengelolaan sampah sekaligus menghasilkan energi listrik bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Agustina, timbulan sampah di TPA Jatibarang saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 ton per hari.
Kondisi tersebut mendorong Pemkot untuk menambah armada pengangkutan, memperluas area pembuangan hingga 11 hektar dengan anggaran Rp50 miliar, serta menggencarkan edukasi melalui program Semarang Bersih dan Semarang Wegah Nyampah.
Ia menambahkan, pembangunan PSEL akan memperkuat sistem pengelolaan sampah berkelanjutan. Sejumlah rencana pembenahan TPA Jatibarang pun telah disiapkan sebagai prioritas 2026, mulai dari peningkatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), penguatan sanitary landfill, pembangunan instalasi gas metana, hingga mitigasi kebakaran.
“Dengan dukungan pemerintah pusat, kami berharap proyek ini bisa segera terealisasi,” kata Agustina.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup, Firdaus Alim Damopoli, menyebut hasil verifikasi lapangan menunjukkan kesiapan Kota Semarang.
Dari sisi lahan, lokasi PSEL sesuai dengan RTRW, memiliki timbulan sampah mencukupi, serta dekat dengan sumber air yang dibutuhkan untuk operasional.
“Hasil verifikasi ini akan menjadi dasar pembahasan di tingkat nasional. Targetnya, tahun depan PSEL di Semarang bisa berjalan dan menjadi model pengelolaan sampah modern, efisien, serta ramah lingkungan menuju zero emission 2050,” jelas Firdaus.
Ia menegaskan, pemerintah pusat siap memberikan dukungan penuh, baik dalam pendampingan teknis, penyusunan dokumen lingkungan, maupun koordinasi lintas sektor.
“PSEL Semarang diharapkan menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bertransformasi menuju ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon,” pungkasnya.