Festival Kota Lama Semarang 2025 Hadirkan Rangkaian Acara Seni, Musik, dan Kuliner Internasional

Festival Kota Lama Semarang 2025 hadir 6–14 September dengan tema “Color of Unity”, suguhkan seni, musik, kuliner, dan pertunjukan internasional.

Sep 6, 2025 - 22:33
Festival Kota Lama Semarang 2025 Hadirkan Rangkaian Acara Seni, Musik, dan Kuliner Internasional
Festival Kota Lama Semarang 2025 Hadirkan Rangkaian Acara Seni, Musik, dan Kuliner Internasional

KONTENSEMARANG.COM – Festival Kota Lama (FKL) 2025 kembali digelar pada 6–14 September dengan suguhan yang lebih meriah. Mengangkat tema “Color of Unity”, festival ini akan menyatukan keberagaman budaya melalui seni, musik, kuliner, hingga pertunjukan internasional di kawasan bersejarah Kota Lama Semarang.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyebut FKL tahun ini akan menjadi yang paling semarak. “Festival Kota Lama selalu ditunggu masyarakat. Tahun ini lebih kaya acara dan pasti berkesan. Saya mengajak semua warga dan wisatawan untuk hadir menikmati suasana Kota Lama yang hidup dengan berbagai pertunjukan,” ujarnya.

Festival dibuka Senin, 8 September 2025 di Laroka Theater dengan pertunjukan orkestra megah berpadu tata cahaya modern. Sehari setelahnya, 9 September, Kota Lama Orchestra di Gereja Blenduk akan memberi pengalaman mendengarkan musik klasik di gedung bergaya Eropa abad ke-18.

Agenda berlanjut pada 10 September dengan Jazz Kota Lama di Laroka Theater, menghadirkan Soegiband serta musisi Parradice dari Belanda. Keesokan harinya, 11 September, giliran Fiesta Folklore Nusantara di Plataran Marba menampilkan parade seni dari Korea, Jepang, hingga kesenian lokal seperti Reog Ponorogo, Kudus, Bugis, Minang, dan Yogyakarta.

Mulai 11 hingga 14 September, Gedung Oudetrap akan menggelar dua pameran istimewa: Pikat Wastra Nusantara dengan koleksi kain batik serta fashion show, dan Royal Hanbok Exhibition yang menampilkan keindahan busana tradisional Korea.

Tidak kalah menarik, Pasar Sentiling Kuliner Nostalgia berlangsung 6–14 September di Parkir Metro Point. Kuliner legendaris dari berbagai daerah seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, hingga Aceh hadir dengan konsep akulturasi budaya Belanda, China, Melayu, dan Khoja.

Puncak acara akan digelar 14 September lewat Wayang on The Street di Jalan Letjen Suprapto. Lakon modern “Sang Pinilih” dikolaborasikan dengan parade cosplay, flashmob, hingga lomba kostum berhadiah Piala Wali Kota Semarang.

Selama sembilan hari, berbagai titik Kota Lama seperti Gereja Blenduk, Gedung Marba, Laroka Theater, dan Metro Point akan menjadi pusat seni, musik, kuliner, serta pertunjukan internasional. Acara ini melibatkan seniman, komunitas, pelajar, hingga mitra dari Korea, Belanda, dan Taiwan.

Festival Kota Lama 2025 tidak hanya menjadi panggung hiburan, tetapi juga mendorong ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisata, sekaligus memperkuat citra Semarang sebagai kota budaya dunia.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0