Wali Kota Semarang Luncurkan Program KELUARGA CEMARA untuk Percepat Pencegahan Stunting

Wali Kota Semarang luncurkan program KELUARGA CEMARA untuk percepatan pencegahan stunting dengan edukasi gizi, kesehatan, dan kolaborasi lintas sektor.

Sep 10, 2025 - 20:59
Wali Kota Semarang Luncurkan Program KELUARGA CEMARA untuk Percepat Pencegahan Stunting
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng

KONTENSEMARANG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus menggencarkan upaya menekan angka stunting melalui berbagai inovasi. Terbaru, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, meluncurkan program KELUARGA CEMARA pada Rabu (10/9) di aula Puskesmas Kedungmundu.

Program ini menjadi salah satu strategi besar untuk menciptakan generasi unggul yang sehat, kuat, dan terbebas dari stunting. “KELUARGA CEMARA merupakan program kolaborasi lintas sektor, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, DP3A, Disdalduk, hingga Dinas Arsip dan Perpustakaan,” jelas Agustina.

KELUARGA CEMARA sendiri adalah singkatan dari Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi. Program ini berfokus pada edukasi gizi dan kesehatan dengan menyasar tiga kelompok utama, yaitu remaja, ibu hamil, dan ibu dengan balita.

Melalui pendekatan promotif dan preventif, program ini dirancang tidak hanya memberikan penyuluhan, tetapi juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif. Mulai dari kelas edukasi gizi, pemeriksaan kesehatan, pemberian suplemen, hingga aktivitas kreatif dan edukatif yang melibatkan masyarakat secara langsung.

“Masalah stunting tidak bisa diselesaikan pemerintah saja, melainkan harus dengan gotong royong seluruh elemen masyarakat, termasuk swasta,” tambah Agustina.

Ia juga menekankan bahwa penyelesaian persoalan stunting tidak hanya terkait gizi dan kesehatan, tetapi juga aspek lain seperti sanitasi dan infrastruktur. Dengan pendekatan holistik tersebut, diharapkan angka stunting di Kota Semarang bisa terus ditekan.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Semarang per Agustus 2025, jumlah balita stunting tercatat 2.112 anak atau sekitar 2,77% dari total balita. Agustina optimistis angka tersebut bisa terus menurun. “Yang terpenting bukan hanya menurunkan angka, tetapi mencegah balita berpotensi stunting agar tidak masuk kategori stunting,” ujarnya.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0